Selasa, 25 November 2014

Si mental Kaya dan Si mental Miskin

Saat Bpk Jokowi( sekarang presiden RI) menjadi gubernur DKI,  Beliau dan bapak Ahok melakukan banyak perubahan. Banyak orang mengelukan dia, banyak pula yang mencaci.

Salan satunya adalah Para tukang sapu Ibukota. 
Mereka merasa bersyukur bisa memperoleh gaji UMK yang mungkn saat itu sekitar 2 jutaan. 
Bagi ibu-ibu tukang sapu itu, merupakan sebuah berkat memperoleh Gaji UMK. Walau gaji mereka kecil, mereka asih bisa membantu saudara yang lain, masih bisa berterimakasih, dan masih bisa bersyukur.

Merekalah yang saya sebut sebagai manusia bermental "kaya".

dengan apa yang mereka miliki, masih bisa memberi kepada orang lain, walau diri sendiri kesusahan. Mereka mungkin miskin, tapi tidak menggunakan kemiskinan sebagai alat untuk "memeras" orang lain, atau menggunakan kemiskinan sebagai alat untuk "mengemis".

Setalah menjadi presiden, Pak Jokowi kembali membuat kebijakan yang menuai pro dan kontra. Yaitu mengenai kenaikan harga BBM.

Demo dimana-mana. mengatas namakan rakyat miskin. 
Well... kita lihat, siapakah yang "mereka" sebut rakyat miskin?
Apakah orang-orang yang setiap hari menggunakan sepeda motor dan mobil?
Atau orang yang di pelosok indonesia yang bahkan Berobatpun susah?

Gaji di atAS UMR, mempunyai Knedaraan bermotor lebih dari 1. 
Setiap hari makan pasti di warung (padahal sudah punya rumah/kontrak) tapi tidak mau masak sendiri.
Kontrakan/rumah dipasangi AC.
HP Gonta ganti.

Merekakkah yang disebut "miskin" dan tidak mampu beli BBM?

Ya...mereka yang saya sebut bermental Miskin.

Jadi, mental Kaya atau mental Miskin tidaklah tergantung dari harta seseorang, tapi dari bagaimana orang tersebut menanfaatkan hartanya.

Itulah pilihan hidup, 


Sabtu, 11 Oktober 2014

Keinginan Vs Kebutuhan

" emmm..tas nya si Anti baru lagi. aku pengen punya barang baru kaya dia." ,batin sari dalam hati saat berkunjung ke rumah temannya , Anti. Sesampainya di rumah, Sari bilang pada suaminya , "mas, aku pengen tas baru, sepatu baru, handphone juga,,,udah jelek niy. Anti aja bisa beli barang-barang baru, masa kita gak bisa sih."
Seperti biasa, sebagai seorang wanita, Sari merasa iri saat melihat Anti yang selalu punya barang baru. 
Naluri kewanitaannya terusik saat apa yang dimilikinya ternyata "kalah" dengan yang dimiliki orang lain.

Namun, Suaminya sadar akan apa yang dirasakan istrinya tercinta. Dengan sabar ia menjelaskan pada Sari,
"Sayang, kita tidak tahu bagaimana kondisi keuangan orang lain. Mungkin mereka mampu membeli barang-barang baru karena mereka merasa membutuhkan dan menginginkan itu. 
Tapi  alangkah baiknya jika kita belajar untuk tidak menuruti apa yang kita INGINKAN , tapi penuhilah dahulu apa yang kita BUTUHKAN.
Memang antara keinginan dan kebutuhan hampir sama. Namun keduanya sangat berbeda.
Suatu hal Yang merupakan kebutuhan , wajib kita usahakan, dan apabila tidak bisa kita penuhi, itu akan mengganggu kelangsungan hidup kita.
Sedangka Keinginan lebih flexible. Apabila keinginan tidak kita penuhi, hidup kita akan berjalan seperti biasa.
sebagai contoh : Sayank ingin tas baru seperti Anti. Padahal kamu masih punya tas lama yang bisa dipakai.
Sayank ingin handphone baru, apakah dengan HP baru akan membuat kamu lebih produktif?
Sebaiknya pisahkan antara keinginan dan kebutuhan. Keinginan tak akan pernah selesai karena sifat manusia tak pernah merasa puas.
Dengan memenuhi satu keinginan, akan muncul keinginan lain lagi, begitu seterusnya....
Kalau sayank ingin HP, tas, Baju, Jalan-jalan, selalu jajan ke restoran, coba pikirkan. apakah itu kebutuhan atau keinginan?
Kalau keinginan, seandainya tidak dipenuhi, dana untuk itu bisa kita alokasikan untuk memenuhi kebutuhan kita, misalnya kita tabung untuk beli Rumah, Beli Motor, atau kebutuhan yang lain.
Biar saja orang lain mendahulukan KEINGINAN mereka, Tapi kita berusaha memenuhi KEBUTUHAN kita dahulu.
Tidak usah iri, karena prioritas masing-masing orang itu berbeda sayank.... 
Percayalah, suatu saat setelah kebutuhan kita terpenuhi, keinginanmu pun akan bisa kita penuhi....
cuma... bukan saat ini. "

Mendengar penjelasan dari Suaminya, Sari merasa bersalah karena iri pada Anti. 
dan sejak saat itu, walaupun ia iri melihat barang baru Anti, ia mulai memfokuskan piikirannnya pada hal-hal yang lebih penting. Pada kebutuhan masa depan. Pada perencanaan jangka panjang. 




Senin, 06 Oktober 2014

Mari berbincang tentang cinta, Tuhan.....

Tuhan, kadang aku bingung tentangMu.
Bagaimana bisa Engkau mencintai manusia bahkan dengan mengorbankan nyawaMu?
Padahal manusia mencemoohMu, menghinaMu, dan berbuat tak adil padaMu...

Bagaimana Engkau bisa mengasihi mereka bahkan mereka saja menolakMu?

Apakah Engkau tidak marah? 
Apakah Engkau tidak kecewa?

Engkau berikan yang terbaik, namun tak dihargai.
Engkau mencintai manusia, tapi manusia berpikir berbeda.

Manusia selalu menuntut menurut cara pikir mereka, mereka menyalahkanMu.
Apa Engkau tidak sakit hati?



Tuhan.....
Apa itu karena Engkau adalah "Tuhan" dan aku adalah "manusia"
sehingga aku bingung untuk mencintai seperti Engkau?

Cinta Mu sungguh belum terjangkau oleh akalku....
RancanganMu bukanlah Rancanganku
Tak pernah berhenti berpikir tentang rahasiaMu ini Tuhan...
Tak pernah pula kakiku kulangkahkan untuk mengikuti jalanMu.
 Jalan yg berkerikil tajam....
Jalan yang berkelok,
Aku ingin bisa mencintai seperti Engkau mencintai manusia.
Aku ingin memaafkan seperti Engkau memaafkan dosa kami,

 Tuhan, kalau anakMu ini masih bingung. 
Tetaplah disampingku, dan berilah aku tanda.
Agar aku mengerti tentang cintaMu.

Cikarang
_4 Oktober 2014_
 



 

 

Jumat, 26 September 2014

PERSIAPAN PERNIKAHAN KATOLIK ( CIKARANG)

Here i'm.... dalam waktu yang bertahun-tahun lalu aku bayangkan.
2 BULAN Lagi aku akan menikah.

I will tell you about my preparation.


1st DOKUMEN GEREJA

Aku berasal dari Paroki Yohanes Rasul Delanggu. Udah Babtis, Komuni, Krisma di Delanggu.
Pasanganku, Deta berasal dari kediri, awalnya beragama Kristen Protestan. Lalu ambil katekumen di Paroki Ibu Teresa Cikarang(PITC). Babtis dan komuni di PITC bulan April 2014. Belum krisma.

Kami tinggal di PITC dan tinggal di lingkungan yang berbeda. Deta (Lingkungan Valentinus) & saya (Lingkungan Yohanes). 


A. Persiapkan surat babtis terbaru atau pembaharuan paling lama 6 bulan.

     Karena deta babtis di PITC, maka sudah tidak perlu mencari lagi. Sedangkan saya, minta tolong ibu yang ada di Delanggu untuk memintakan surat babtis terbaru di sekretariatan Paroki St Yohanes rasul delanggu.
Siapkan masin-masing foto copynya.


B. Membuat Kartu Keluarga (KK) Gereja

   KK Katolik mungkin asing bagi sebagian orang yang ada di luar Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Karena memang di KAJ saya baru menemui hal ini, selama di Keuskupan Agung Semarang (KAS), tidak ada yang namanya KK. Jadi awalnya saya bingung mengenai hal ini. 
Hal yang pertama dilakukan adalah menghubungi Ketua lingkungan. Kami (Saya dan Pasangan saya) memutuskan mendaftarkan diri di lingkungan Yohanes karena sudah kenal dengan Orang-orang di lingkungan ini. Dari ketua Lingkungan, kami membuat surat pengantar. Surat pengantar itu lalu dibawa ke sekretariat Gereja PITC + Foto diri. Setelah itu saya menunggu sekitar 1 minggu , surat KK selesai...^^


C. Kursus Persiapan Perkawinan (KPP)

    Sekali lagi menjadi pengalaman baru bagi kami karena prosedurnya sedikit beda dengan di Delanggu.
Di Dekanat Bekasi (PITC termasuk dekanat Bekasi) , KPP dilakukan setiap Bulan namun Bertempat di Paroki yang sesuai jadwal. Misal Bulan  ini di Paroki Arnoldus, bulan depan di Kranji, bulan depannya lagi entah dimana. Jadi kami menyiapkan diri ikut KPP di Paroki Kranji, karena lokasi yang tidak terlalu jauh. Untuk waktunya, diadakan 2 kali (08:00-16:00) hari sabtu & sabtu , sabtu & minggu , atau minggu & minggu, tergantung jadwal.
Waktu KPP, banyak sekali pasangan yang hadir, sekitar 50 pasangan dari dekanat bekasi. Sangat banyak....
Materinya bermacam-macam dan menurut saya itu sangat bagus terutama bagi pasangan yang belum terlalu paham tentang pernikahan katolik.
KPP Ditutup dengan misa di Gereja..... 
Akhirnya... one step again.......
Sebagai catatan : Untuk KPP sebaiknya jangan mepet waktu pernikahan. Paling tidak 6 Bulan sebelum pernikahan , agar tidak terlalu "kemrungsung" kata orang jawa.


D.Pemeriksaan Kanonik

   Inilah tahap terakhir dari persiapan kami. Siapkan dokumen untuk mendaftar kanonik antara lain :
- Foto berdampingan Ukuran 4x6 berdampingan . cowok berdiri di kanan (kalau di foto cowok di kiri ... bener kan?? ) = cetak yang banyak sekalian 20 LEMBAR cukuplah
- Surat babtis terbaru untuk masing-masing orang
- Surat pengantar dari Lingkungan 
- Foto kopi KTP
- dll, (aku lupa..hehe..)

syarat-syarat itu lalu diserahkan ke sekretariat Gereja. Lalu sekretariat akan berkomunikasi dengan Romo untuk menentukan waktunya.
Saat itu dari sekretariat, Mbak Maria menginformasikan kanonik akan dilaksanakan Jumat 29 Agustus 2014 jam 10:30. tapi karena berhalangan hadir, saya minta diganti jadwal. Puji Tuhan, Romo Yakin mau..... diganti deh di hari Sabtu 30 Agustus 2014 jam 10:00.

 
Kanonik : 
Pertama-tama saya & pasangan menghadap Romo bersama. 
Lalu Saya sendiri menghadap Romo Yakin. Romo Yakin menayakan hal-hal yang terkait hubungan saya dengan deta. wahhh.... bener-bener deg-degan...... 
Lalu Deta sendiri menghadap Romo Yakin. Saya tidak tahu yang dibicarakan, mungkin kurang lebih sama.
Lalu kami berdua menghadap bersama. disinilah jantung makin dag dig dug....
Setelah romo memberi nasehat-nasehat, kami menandatangani dokumen.

Intinya dalam kanonik adalah penyelidikan, jadi jawab apa adanya , kalau tau ya omong tahu, kalau gak tahu ya bilang saja. Toh tidak ada yang menilai....

O iya, jangan lupa saat kanonik, bawa cemilan ya buat Romo. (Sidang skripsi aja bawa kue buat Penguji, masa Kanonik tidak bawa apa-apa buat romo??? malu kannn.......)
Bukannya menyogok, tapi ucapan trimakasih saja....

*Setelah kanonik, di gereja akan diumumkan pernikahan kami, apakah ada halangan nikah atau tidak.
Pengumumam pertama(07/09/14), kedua(14/09/14), dan ketiga (21/09/14). Lalu minggu berikutnya lagi (26/09/14), saya di hubungi Pak Herman dari sekretariat Gereja kalau surat Sudah selesai.

Oke. Tinggal ambil. Lalu Kirim ke Gereja St Yohanes Rasul Delanggu .


E. Pendaftaran Pernikahan di Gereja Asal

   Karena saya mau menikah di gereja Di delanggu, maka dokumen nikah harus dikirim ke sana. Untuk yang urusan ini, saya minta tolong ke ibu saya untuk mengurusnya. Kebetulan saya mau nikah tanggal 27 Desember 2014 jam 09:30. Karena itu adalah bulan Populer, jadi saya sudah pesan/mencatatkan pernikahan itu jauh hari. (mungkin sejak bulan februari .hehe....takut dipakai orang ...)


Berlanjut ke persiapan Catatan sipil ......

Rabu, 10 September 2014

TENTANG KEGAGALAN

Gagal.... stress... depresi....

Setiap orang mungkin mengalaminya dalam hidup.

Aku salah satu orang yang masih belajar untuk tetap Empati pada kegagalan.
Aku belajar menerima kegagalan sebagai anugrah.
Mungkin terdengar sok-sok'an....tapi setelah aku flash back ke kehidupanku. Semua cerita tak luput dari kegagalan.

Kegagalan dalam kisah cintaku, kini aku menerima anugrah indah bersama pasanganku.
Kegagalan dalam mencari pekerjaan, ternyata disinilah aku sekarang dengan pekerjaan yang menghidupi aku.
Kegagalan saat mengerjakan Tugas akhir, Namun Ia mengirim teman yang membantuku.
Kegagalan kegagalan kecil dan besar yang kualami,  ternyata ada bahagia dibelakangnya.

Mungkin,,, dan pasti!!!
disaat kita di titik terendah hidup kita. Hanya perasaan buruk yang ada.
Penyesalan kenapa ......?
Seandainya dulu aku......
Kenapa ini terjadi padaku padahal aku.....
Kenapa aku menjadi beban orang lain....?
dan sekian banyak pernyataan dan pertanyaan dalam otak kita.

Tapi.
Saat itulah kita dikuatkan.
Keluarga yang dulu jauh, harus kita dekati.
Teman yang dulu tak kita pedulikan, sekarang kita cari.
Tuhan yang kita lupakan, sekarang kita kembali kepadaNya.


Jadi, tetap berjalan di jalanmu.
Jangan menyerah. Karena kita tidak tahu kebahagiaan apa dibalik kesedihan ini.
Jadi bertahanlah sampai kamu bisa melihat bahagia itu.
Jangan berhenti saat kamu masih belum melihat bahagia itu.

ini adalah aku yang menulis di saat aku dalam masa Bahagia.
Kesedihan telah kulalui.
Dan mungkin akan kulalui lagi. 
Tapi aku tetap pada kepercayaan ini.

_Tuhan membuat indah pada waktunya_
10 September 2014