Sabtu, 11 Oktober 2014

Keinginan Vs Kebutuhan

" emmm..tas nya si Anti baru lagi. aku pengen punya barang baru kaya dia." ,batin sari dalam hati saat berkunjung ke rumah temannya , Anti. Sesampainya di rumah, Sari bilang pada suaminya , "mas, aku pengen tas baru, sepatu baru, handphone juga,,,udah jelek niy. Anti aja bisa beli barang-barang baru, masa kita gak bisa sih."
Seperti biasa, sebagai seorang wanita, Sari merasa iri saat melihat Anti yang selalu punya barang baru. 
Naluri kewanitaannya terusik saat apa yang dimilikinya ternyata "kalah" dengan yang dimiliki orang lain.

Namun, Suaminya sadar akan apa yang dirasakan istrinya tercinta. Dengan sabar ia menjelaskan pada Sari,
"Sayang, kita tidak tahu bagaimana kondisi keuangan orang lain. Mungkin mereka mampu membeli barang-barang baru karena mereka merasa membutuhkan dan menginginkan itu. 
Tapi  alangkah baiknya jika kita belajar untuk tidak menuruti apa yang kita INGINKAN , tapi penuhilah dahulu apa yang kita BUTUHKAN.
Memang antara keinginan dan kebutuhan hampir sama. Namun keduanya sangat berbeda.
Suatu hal Yang merupakan kebutuhan , wajib kita usahakan, dan apabila tidak bisa kita penuhi, itu akan mengganggu kelangsungan hidup kita.
Sedangka Keinginan lebih flexible. Apabila keinginan tidak kita penuhi, hidup kita akan berjalan seperti biasa.
sebagai contoh : Sayank ingin tas baru seperti Anti. Padahal kamu masih punya tas lama yang bisa dipakai.
Sayank ingin handphone baru, apakah dengan HP baru akan membuat kamu lebih produktif?
Sebaiknya pisahkan antara keinginan dan kebutuhan. Keinginan tak akan pernah selesai karena sifat manusia tak pernah merasa puas.
Dengan memenuhi satu keinginan, akan muncul keinginan lain lagi, begitu seterusnya....
Kalau sayank ingin HP, tas, Baju, Jalan-jalan, selalu jajan ke restoran, coba pikirkan. apakah itu kebutuhan atau keinginan?
Kalau keinginan, seandainya tidak dipenuhi, dana untuk itu bisa kita alokasikan untuk memenuhi kebutuhan kita, misalnya kita tabung untuk beli Rumah, Beli Motor, atau kebutuhan yang lain.
Biar saja orang lain mendahulukan KEINGINAN mereka, Tapi kita berusaha memenuhi KEBUTUHAN kita dahulu.
Tidak usah iri, karena prioritas masing-masing orang itu berbeda sayank.... 
Percayalah, suatu saat setelah kebutuhan kita terpenuhi, keinginanmu pun akan bisa kita penuhi....
cuma... bukan saat ini. "

Mendengar penjelasan dari Suaminya, Sari merasa bersalah karena iri pada Anti. 
dan sejak saat itu, walaupun ia iri melihat barang baru Anti, ia mulai memfokuskan piikirannnya pada hal-hal yang lebih penting. Pada kebutuhan masa depan. Pada perencanaan jangka panjang. 




Senin, 06 Oktober 2014

Mari berbincang tentang cinta, Tuhan.....

Tuhan, kadang aku bingung tentangMu.
Bagaimana bisa Engkau mencintai manusia bahkan dengan mengorbankan nyawaMu?
Padahal manusia mencemoohMu, menghinaMu, dan berbuat tak adil padaMu...

Bagaimana Engkau bisa mengasihi mereka bahkan mereka saja menolakMu?

Apakah Engkau tidak marah? 
Apakah Engkau tidak kecewa?

Engkau berikan yang terbaik, namun tak dihargai.
Engkau mencintai manusia, tapi manusia berpikir berbeda.

Manusia selalu menuntut menurut cara pikir mereka, mereka menyalahkanMu.
Apa Engkau tidak sakit hati?



Tuhan.....
Apa itu karena Engkau adalah "Tuhan" dan aku adalah "manusia"
sehingga aku bingung untuk mencintai seperti Engkau?

Cinta Mu sungguh belum terjangkau oleh akalku....
RancanganMu bukanlah Rancanganku
Tak pernah berhenti berpikir tentang rahasiaMu ini Tuhan...
Tak pernah pula kakiku kulangkahkan untuk mengikuti jalanMu.
 Jalan yg berkerikil tajam....
Jalan yang berkelok,
Aku ingin bisa mencintai seperti Engkau mencintai manusia.
Aku ingin memaafkan seperti Engkau memaafkan dosa kami,

 Tuhan, kalau anakMu ini masih bingung. 
Tetaplah disampingku, dan berilah aku tanda.
Agar aku mengerti tentang cintaMu.

Cikarang
_4 Oktober 2014_