Selasa, 26 Mei 2015

KURET

24 Mei 2015

Dari hasil pemeriksaan dokter tadi siang saya dinyatakan bahwa Janin todak berkembang.
20:30 Saya dan suami meluncur ke RSIA Amanda untuk menjalani proses kuret. Sesampainya di sana ternyata Dokternya sudah pulang. Dan harus dokter yang menangani itu, tidak bisa bidan atau suster.

25 Mei 2015
Hari minggu yang cerah.
Saya datang ke Rumah sakit sangat awal. Jam 07:30 Saya sudah tiba di rumah sakit. Mengurus administrasi ini itu. Untung ada suami yang membantu saya. :)
Saat itu saya langsung masuk ke ruang bersalin. Disana tindakan medis mulai dilakukan.
Infus mulai dipasang. Sample darah mulai diambil.

Pukul 09:00 Dokter Datang. Saya disuruh berbaring untuk prosedur pemasangan "Laminaria"
Hasil gambar untuk laminaria kuretLaminaria bentuknya seperti bambu berdiameter 3 mm sepanjang 7cm dan ada seutas benang .
Kata Dokter, alat itu dipasang untuk membuka mulut rahim sehingga kuret bisa dilakukan dengan baik.
Saya duduk di ranjang melahirkan. Posisi benar-benar seperti orang melahirkan. Alat kecil itu dimasukkan ke dalam vagina saya.
Tapi tenang saja, Tidak sakit atau berdarah kok . Asal rileks , maka tidak akan sakit.
Awalnya saya sempat deg-degan, bagaimana kalau sakit, ternyata tidak seperti yang dikatakan di beberapa situs. Pemasangan Laminaria tidak menimbulkan rasa sakit.


Setelah Laminaria dipasang, Saya dapat beraktivitas normal. Buang air kecil atau Jalan-jalan juga boleh.

Jam 11:00 Saya diberi obat "Gastrul" 1 butir. Kata perawat akan menimbulkan efek mulas.
Tips untuk mengurangi rasa mulas, Tidur miring. Dan Puji Tuhan, saya sama sekali tidak Mulas.

Jam 15:00 Saya kembali minum "Gastrul" 2 butir.
Tidak ada perubahan dalam diri saya. Tidak ada flek atau rasa mulas.

Jam 16:00 Saya disuruh mulai puasa.

Jam 20:00 Saya dibawa masuk ke kamar bersalin untuk proses Kuret.
Jam 20:15 Dokter amnestesi sudah datang untuk membius saya. Bius yang digunakan adalah bius umum.
Saya disuntik 2 cairan . Yang pertama ........ Yang kedua ...........
Setelah cairan ke 2 masuk.
Saya sudah tidak sadarkan diri.

20:40 Dokter membangunkan saya. Dan ternyata kuret sudah selesai.
Tidak ada rasa sakit yang saya rasakan. Perut, Vagina, atau yang lain normal saja.
Sambil menunggu suster, 10 menit kemudian datang. melepas infus saya.. Suster tanya apakah saya merasa pusing atau mual.
Karena saya tidak pusing atau mual, maka saya boleh makan dan minum. Kebetulan menu malam itu sangat enak. hehe. Langsung saya lahap deh...

21:00 Setelah administrasi selesai. Malam itu pula saya pulang. Rencananya sih mau naik motor sama suami. Tapi kebetulan ada saudara yang bawa mobil, saya pun nebeng. Hehe...
Ternyata stress juga menghadapi ini.

Malamnya saya tidur dengan nyenyak.
Paginya atas permintaan suami, saya istirahat kerja sehari. Tapi tidak ada rasa sakit yang dirasakan.

Minggu, 24 Mei 2015

TAHAP KEHAMILAN sampai dinyatakan JANIN TIDAK BERKEMBANG

Key poin
 Hamil Kosong
 Bligh Ovum (BO)
 Hamil BO


Semenjak dinyatakan hamil , saya selalu rajin periksa ke dokter.

Siapa tidak bahagia bila dinyatakan hamil???


Karena ingin meyakinkan kehamilan saya baik-baik saja, aka saya rajin periksa ke dokter.


Pemeriksaan pertama saya ke Dr Harun di RS Harapan keluarga.
15 April 2015, USG dilihat bahwa kehamilan normal. Usia 4 week. Kantung kehamilan sudah tampak bila di USG. Posisi kantung kehamilan ada di dalam rahim.
SAC 12.1 mm . SAC menunjukkan ukuran kantung kehamilan. (CMIIW...hehe...)
Pada minggu ini mungkin itu saja indikasi bahwa kandungan normal.






Pemeriksaan kedua ke dr Hartoyo di RSIA Amanda
9 mei 2015 . USG sudah terlihat adanya embrio di dalam kantung kehamilan. Usia 7 week. Mengindikasikan bahwa ini bukan Blighted Ovum (Kehamilan kosong) maupun mola (hamil anggur). Ukuran embrio diukur dari ujung ekor sampai kepala. .....mm . Detak jantung seharusnya sudah terekam. tetapi saat itu dokter belum yakin, sehingga saya disuruh datang 2 minggu kemudian.
Di sini juga terlihat ukuran embrio .
CRL 0.88cm. Kalau ini menunjukkan ukuran embrio, sudah bukan ukuran kantung kehamilan lagi, karena embrio sudah terlihat.
Sehat terus ya dedek.... ^.^ muach




Pemeriksaan ke tiga ke dr Hartoyo
23 Mei 2015 sesuai dengan yang disarankan dokter. Hari ini saya kembali periksa.
USG , dokter melihat ada keanehan pada janin saya. Pada minggu ini usia 9 week harusnya ukuran bertambah dan embrio makin jelas, namun dari USG, janin tampak sangat kecil. Ukuran CRL 0.68 cm. Lebih kecil dari USG sebelumnya.
OMG. Seakan dunia berhenti. Aku berharap apa yang aku takutkan di minggu ini tidak terjadi.




Kondisi normal harusnya minggu ini sudah terbentuk organ-organ dalam serta bakal tangan dan kaki, namun janin saya belum tampak.
Yang membuat dokter kurang yakin adalah detak jantung yang tidak ada.

Hasil gambar untuk alat transvaginal
alat untuk Transvaginal
Untuk lebih meyakinkan. Dokter melakukan USG TRANSVAGINAL. 
Alat USG berupa sebuah tongkat sepanjang sekitar 25 cm mirip penis (maaf..hehe). Tapi tenang saja, alat ini dilapisi kondom agar steril saat digunakan.
Tidak perlu takut saat alat ini dimasukkan lewat vagina anda. asal anda tenang, tarik nafas, dan relax, maka alat ini akan dengan mudah masuk (anggap saja sedang HB dengan suami hehe...agar relax). lebih jelasnya disini.


Aku sebisa mungkin relax, walau perasaan bercampur aduk menahan sedih. Aku tahu resiko terburuk dari situasi ini.
Dengan TransV, janin lebih jelas terlihat. Dan benar saja, ukuran janin tidak sesuai umur kehailanku.
Kemudian di cek detak jantung janin. Tidak ada detak jantung nya.
Dokter bilang bahwa janinku tidak berkembang.
Sedih .......saat mendengarnya.
Lebih sedih lagi saat Dokter menyarankan kuret.




Bukan Genta kalau tidak bisa mengontrol emosi. Saat itu aku tidak menangis atau menunjukkan kesedihanku. Aku berusaha tegar dan yakin ini yang terbaik. Dari awal kehamilan aku sudah mempersiapkan mental untuk situasi yang terburuk sekalipun.

Dokter belum yakin apa penyebab janinku tidak berkembang. ada beberapa faktor ;
1. Kromosom yang tidak baik. Sperma atau ovum memang tidak pada kualitas yang baik, sehingga bayi todak berkembang dengan baik.
2. Infeksi dalam diri saya. Infeksi berupa TORCH . Dan itu harus di check dengan cek Lab.
Toxo bisa disebabkan karena hewan berdarah panas seperti ayam, kucing, tikus, dll. tapi aku tidak punya dan tidak berinteraksi dengan hewan2 itu.
Tapi ya siapa tahu infeksi ditularkan dengan cara lain. Infonya bisa bunda baca di sini.
3. Faktor luar. Berupa polutan. Polutan bisa berupa udara yang kita hirup, makanan yang kita makan, atau pola hidup.

Aku tidak tahu yang mana. tapi yang jelas, saat itu aku sangat sedih namun harus berusaha tegar, karena ini bukan akhir dari semua.

Dokter menyarankan kuret walau sebenarnya janin bisa luruh sendiri, namun bisa terjadi pendarahan dan waktunya tidak bisa di prediksi kapan dan dimana.

Saat itu aku dan suami belum bisa memutuskan. akhirnya kami pulang dulu untuk memikirkannya

Untuk meyakinkan diri kami, akhirnya kami mencar second opinion.
Kami cek ke dr Lim Suliani SpOg. RS Harapan Keluarga Cikarang.
Saat itu saya di USG lagi.
Dan diagnosa dokter memang Janin tidak berkembang. bahkan sama sekali tidak kelihatan.









Maka mantaplah kami berdua untuk segera kuret. Kami berpikir, semakin cepat semakin baik. Tidak perlu ditunda-tunda jika hasilnya sama.

Akhirnya kami langsung meluncur ke RSIA Amanda untuk kuret. Saat itu sekitar jam 20:30. ternyata dokter Hartoyo sudah pulang. kami diminta kembali lagi esok hari jan 08:00 untuk dipasang alat dan menjalani prosedur kuret.

Sambil memantapkan hati kami pulang dengan hati galau. Malam  menjadi sangat lama ....
Tidurm

(bersambung.....)


"tidak ada yang lebih besar dari kuasa-Nya. Tidak ada yang lebih baik dari kehendak-Nya. 
Semua kepedihan hanyalah cara lain untuk kita bersyukur "