Selasa, 16 Januari 2018

MELATIH POLA TIDUR BAYI

Ini sekedar sharing saja ya bunda.
mengenai kebenarannya bisa coba browsing artikel yang sudah ada penelitiannya.
Dan apa yang saya tulis ini saya yakini benar, dan jika Tuhan mengijinkan akan saya lakoni juga buat anak ke-2 dan ke-3 saya. Aminnnn....

Hamil anak pertama menjadi sebuah pengalaman luar biasa bagi kami berdua.
Segala hal yang terbaik kami harapkan bagi anak kami kelak.

Seperti apa dia, sudah kami bayangkan.
Dia laki-laki atau perempuan? Kami sudah bayangkan dari jauh hari sebelum saya hamil.
Kulitnya putih seperti ayahnya atau sawo matang seperti ibunya, sudah kami bayangkan.
Seperti apa anak itu, kami bayangkan bersama. dan kami sepakat .
(terlepas dari semua yang kami bayangkan, kami menerima segalanya yang ditetapkan Tuhan. Kami tidak kecewa jika melenceng dari yang kami bayangkan).

Kami berharap anak ini mempunyai ritme dan rutinitas yang baik. Manjadi anak yang cerdas dan mandiri..
Saya termasuk yang rajin browsing di dunia maya untuk mencari informasi informasi. 
Kalau suami sih gak terlalu tertarik (wajar sih, laki2 emang githu). Sangat menarik membaca artikel tentang kehamilan. Banyak yang saya baca dari yang membuat parno sampai yang buat adem ayem. Tapi yang jelas saya sudah membatasi diri bahwa apa saja yang saya terima akan saya saring untuk diri saya dan keluarga. Dan segala informasi harus dikondisikan sesuai dengan kondisi keluarga kami. 

Kali ini saya tertarik mencari info tentang BAGAIMANA MENGATUR POLA TIDUR BAYI DALAM KANDUNGAN.
karena ada beberapa bayi yang "suka bergadang".
Kami berharap anak ini adem ayem tidur di malam hari.hehe... 

Di usia kehamilan 4 bulan, saya mulai menerapkan "apa yang saya yakini".
Saya ingin pola tidur anak saya sudah teratur dari awal.
maka dari itu , saya biasakan sedari dari kandungan. Karena saya percaya, dari dalam kandungan "ia telah belajar banyak hal" dari kami orangtuanya.

Apakah pola tidur anak bisa dibiasakan.
Saya yakini BISA.

Dari awal kehamilan, saya selalu ajak anak saya berbicara , menyapanya seolah dia paham. 
Kami memposisikan dia sudah bagian dari keluarga utuh ini. 

Pagi Hari
kami sapa dia "Selamat Pagi ...." dengan sentuhan-sentuhan dan belaian kecil di perut.
Saat akan berangkat kerja. Saat perjalanan, saya sapa dia lagi. Saya katakan bahwa dia akan ikut ibuk kerja, supaya dia bekerja sama dengan baik. Saya ajak berdoa singkat. Lalu nyanyi lagu "Selamat pagi BAPA..."(gpp lah, walau suara ibuk gak bagus2 amat, intinya itu lagu pujian. Dah...gitu aja.. hahahaha)

Siang Hari selama saya bekerja, selalu saya komunikasi dengan dia, entah dengan belaian atau kata2. Kadang juga saya setel musik buat dia.
Saya banyak jalan2 biar dia juga tahu bahwa ini saat aktifitas.

Sore hari, pulang kerja. Saat suami pulang kerja, selalu menyapa anak ini.
Kalau perut dah gedhe, biasanya ada respon tendangan2. di sore hari ini kami bertiga bermain sampai agak malam.

Malam hari jam 9 waktu kami tidur, 
saya ajak si anak buat tidur. saya bilang ke dia, ayo istirahat ya dek.
Lalu lampu kamar PASTI saya MATIkan. ini adalah tanda bahwa malam adalah waktu tidur.
Kalau pas malam si adek nendang2 (dalam taraf normal).
saya cuma belai dikit tanpa ada komunikasi verbal (bicara).
Biar si anak tahu bahwa IT'S TIME TO SLEEP 

Begitu rutinitas kami untuk membiasakan anak tidur di malam hari.

Puji Tuhan, menurut saya berhasil.

Anak ini hampir tidak pernah membuat orang lain bergadang.
Kecuali :
1. Saat si anak masih bayi merah. Dia sebenarnya gak pernah bergadang di malam hari. Si anak cuma bangun / nangis karena popok basah atau Haus.
Sebenarnya sih kalau aku pakaikan PosPak dia boboknya anteng. Tapi saya gak mau, HARUS pakai popok kain, saya PRO pook atau celana kain.
2. Saat badan agak demam habis imunisasi. Boboknya gak nyenyak.

Lepas dari itu, dari awal gak pernah rewel malam hari.
Kalau laper , Haus, dingin karena ompol, kegerahan, si anak cuma nangis, itupun sambil merem atau setengah tidur.
Habis permintaannya terpenuhi ya nyenyak lagi boboknya.
Sampai pagi paling tidak jam 3-5 pagi tergantung kondisi, dia baru buka mata "melek" dan sadar.

Dulu di awal, pernah si anak bangun pas jam tidur malam.
di situ saya tegaskan pada semua saja yang menemani dia tidur, bahwa kalau dia bangun di jam Tidur , JANGAN diladeni  bermain karena itu akan menjadi kebiasaan dan dia akan bangun jam segitu terus untuk main.

Jadi intinya dari jam 9 malam - 5 pagi. Dikondisikan adalah JAM TIDUR.
Suasana kamar dengan lampu penerangan minimal . 
(Saya pasang lampu LED kecil di bawah tempat tidur) . 
Lampu kamar utama nyala saat sudah pagi.

Dah... intinya memperkenalkan dia bahwa malam adalah waktu tidur, NO PLAY !!!.






Puji Tuhan sampai sekarang usia 7 bulan, pola tidurnya bagus banget menurut saya.
semoga terus konsisten ya dek...

Kami menjalani apa yang kami yakini, Kami meyakini apa yang kami jalani.
Dan kami berbahagia untuk itu semua.
Kami mengawali semua dalam hidup ini dengan Harapan . Kami menjalaninya dengan Keyakinan. Dan kami mengakhirinya dengan Penerimaan. 

Seperti dahulu orang tua kami memperkenalkan kami pada sebuah buku berjudul DIMENSI KE EMPAT.
Buku ini menuntun kita untuk membayangkan apa yang kita inginkan. bayangkan sedalam mungkin sampai seolah nyata terjadi. Maka bayangan itu kelak akan terwujud.


Mendoakan agar anak kami menjadi pembawa damai. Menjadi anak yang bahagia atas dirinya. Menjadi pembawa sukacita bagi sesama.