Senin, 05 Juni 2017

Melahirkan anak pertama Normal

Key point : 
Lahiran normal
anak pertama lahir normal
Tanda akan melahirkan
Rasanya Kontraksi


Malahirkan adalah moment yang paling ditunggu-tunggu setiap ibu hamil.
Hari ini kehamilanku menginjak usia 39 weeks.
terakhir priksa ke Dokter saat usia  37 minggu.

Lalu setelah itu kami pulang kampung ( Cikarang - Klaten ).
Moda transportasi yang kami pilih saat itu adalah kereta eksekutif Gambir- Solo Balapan.

Kenapa pakai kereta? Karena gak bikin capek. Klau naik mobil, atau bus, takutnya capek di jalan. (posisi selalu duduk selama sekitar 8-12 jam).
Klau pakai pesawat kan lebih enak? iya... cepat cuma 1,5 jam. tapi kan udah gak boleh kalau 38 minggu kehamilan. Lagian dari cikarang- Bandara = sekitar 3 jam paling cepat. Lalu lama perjalanan 1,5 jam. Perjalanan Bandara - Rumah = 1 jam. Total 5,5 jam. itu kalau jalan tol gak macet.... itu lkalau pesawat gak delay... jadi dengan segala pertimbangan. Saya merekomendasikan kereta eksekutif bagi ibu hamil yang ingin pulang kampung.
Dijamin nyamanlah... kalau capek duduk. bisa jalan-jalan di dalam kereta. (dari gerbong 1 sampai paling belakang) lumayan bikin pegel kaki...

15 Mei 2017 aku sampai di rumah orang tuaku di Klaten diantar suami tercinta.
sampai dirumah dengan keadaan bugar dan sehat..Puji Tuhan.

Dari tanggal 15 Mei langsung skip saja ya ke Hari H waktu lahiran.
Sudah lupa sih kejadian-kejadian diantara keduanya.
intinya ya kangen-kangenan sama suami karena suami harus Kerja di Cikarang dan saya di klaten rumah ortu saya.

Dimulailah drama pra persalinan anak pertama kami


4 juni 2017 (4 Hari Sebelum HPL)
00:43 Pagi Hari Minggu
tumben sekali jam segini masih smsan sama suami .
Biasanya jam 10 sudah bobok cantik sambil ngelus dan menina bobokan si adek dalam perut.
Agak aneh, malam ini aku mulai sering ke toilet. Memang sih ibu hamil sering buang air , tapi kali ini intesitasnya lebih sering dan tidak tertahankan.
Bahkan sempet lho sampai ngompol... UPs... malu banget ya. tapi ya ngompolnya tidak banyak. cuma celana basah, tapi gak sampai kasur kok...heheheheh
Malam ini tiap tidur malam pasti terbangun gara2 kebelet pipis.
jam 12 malam sudah 3x ke toilet. Perut rasanya seperti mau Haid, tapi tidak sakit. cuma gak nyaman saja. kaya kram perut mungkin namanya.
Jadi bukan mules pengen BAB ya....NO...!!! rasanya kram ringan.
karena cuma kaya gini rasanya akhirnya bisa tidur deh.
Aku gak ngeh kalau ini yang namanya kontraksi.
Pikirku karena kebanyakan makan [as siang dan sore tadi, jadi pencernaan terganggu.

05:00 Pagi Hari minggu
Siap siap ke gereja... pas mandi, ternyata kaya ada flek coklat di celana. dikiiit .... banget.
Si mas suami bilang mau langsung meluncur ke Klaten, tapi aku bilang "Jangan" T.T
karena takut kalau cuma kontraksi palsu, karena dari web dan artikel yang aku baca, kalau lahiran anak pertama itu lama pembukaannya.
Aku pengen lahiran ditemani suami, aku pengen kami berdua menjadi saksi kelahiran si anak .
jadi biar gak buang-buang waktu, aku harap mas suami datang tepat waktu.
Tetep gak peka banget nih aku , kalau ini tanda-tanda lahiran.
Maklumlah... selama riwayat Mens, aku tidak pernah merasakan yang namanya "sakit".
Jadi pas ada yang bilang, sakitnya seperti pas mens, ya aku bingunglah....


08:00 Pagi hari Minggu.
Pagi ini aku ke gereja seperti biasa. Aktivitas biasa. Kram sudah tidak terlalu dirasakan.
Jalan seperti biasa, pulang gereja cari sarapan soto. Makan seperti biasa.
pokoknya semua seperti biasalah. Tidak ada yang spesial....
Di gereja, orang-orang sudah pada bilang kalau perutku sudah turun banget, tinggal nunggu waktu.
hehehehe... cuma aku aminkan saja adek segera lahir.

10:00 Pagi Hari Minggu.
Sesuai rencana, pulang gereja saya ke Bidan desa untuk cek bukaan.  biseng saja sih sebenarnya. ya .... bayangan saya udah mulai bukaan 1 githuu... hehe.....biar bisa ngabari suami agar pulang.
Diperiksa bagian bawah, diobok-obok.
Tapi kata bu bidan belum ada pembukaan. ntar kalau ada pembukaan katanya sakit perutnya. Ya.... sebagai new mom, aku percaya sajalah. Apalagi pas tanya ibukku, dia malah bilang kalau Lupa. hahahaha..... lupa gimana rasanya melahirkan aku dan adekku, udah 20 tahun lebih katanya. lupa!!!
okelah.... kalem saja pikirku.
Mas suami dah mau cari tiket . Aku sekali lagi bilang "Jangan!!" ....

12:00 Siang Hari Minggu
Aktivitas hanya tiduran dan bersantai. Rasanya capek badan...Jadi cuma tidur, bangun makan, lalu tidur lagi....begitu seterusnya.
o iya, sambil sms temen2 yang sudah lahiran. Mereka bilang dari bukaan 1 ke 2 atau 3 bakal lama... bisa berhari-hari...
Oke, aku slow wae lah.....

18:00 Sore Hari Minggu
Jalan-jalan ke Gua maria Mojosongo. Selain buat refreshing juga buat cari makan.. hehehe...
Semoga menjelang detik lahiran selalu diberkati. Amin
SMS sama suami tetep intens... hiks... kangen banget sama dia sebenarnya.

22:38 Malam Hari Minggu
Di rumah, si anak mulai krugel-krugel. Kram mulai muncul lagi.
Mas suami tampaknya lebih peka, di bilang mungkin tanda-tanda lahiran. tapi , aku meyakinkan dia bahwa belum saatnya.

21:32 Malam Hari Minggu
Kram perut sedikit kurasakan. Dalam pikiranku , ini kontraksi palsu. karena pertama kali kurasakan. "Masak tiba tibal kontraksi sih, kan belum kontraksi palsu." pikirku.
Aku mulai download aplikasi untuk menghitung kontraksi. tapi belum aku gunakan .
Mas Suami tanya terus, tapi aku kekeuh bahwa itu kontraksi palsu.
Mas Suami bilang mau pulang , aku bilang " Jangan !! belum..."

Akhirnya sesuai rencana , mas Suami mau pulang tgl 7 Juni 17 atau pas bukaan 1.

00:00 Pagi Hari Senin.
Perut mulai terasa kram banget.
Aku putuskan cek ke Puskesmas dulu.

02:00 Pagi Hari Senin.
Muleeesssss........... datang dan pergi.
sudah pakai aplikasi untuk menghitung kontraksi. Rasanya sering muncul,
Oh My God.... Dek.... De k bayi, sabar ya, tunggu Bapak .
Sampai di puskesmas di cek, Bukaan 2 sempit.
Whaatttt?!?!?!?!?
Bukaan 1 kemana???? lewat doank? oalaaahhhh...
langsung deh telp suami. suruh cari tiket pesawat paling pagi.
Mas Suami mau berangkat paling pagi (Tiket mahal).
Tapi aku kembali bilang .." santai !!!!"
Dalam hati masih optimis lahiran siang. sekitar 10jam dari bukaan 2 ya, mungkin jam 10 pagilah...Pikirku.

Tapisetelah dari Puskesmas...
OMG..... mules mulai intens...
3 menit mules, hilang.... muncul.... hilang....
cari posisi paling enak.
1. tiduran di kasur posisi nungging.
2. Pindah ke sofa. Nungging lagi.
3. Nungging sambil goyang-goyang bokong.
4. Ke toilet pipis.
5. Sandar menghadap tembok sambil goyang bokong.
6. Tidur miring.

Ahhhhhh............
Suamiku....
I need You more.
dah gak kuat balas sms dia.

Akhirnya dibantu ibuku , dielus pinggang dan punggungku.
di kompres pakai ice gel anget.

Adek ... sabar ya... tunggu bapakmu pulang.

02:31 Pagi Hari senin.
Bukaan 2 sempit.
Perut rasanya seperti diremas-remas . Ketarik sampai anus..
Seperti pengen kebelet BAB.
Sakit sampai pinggang. bener2 gak bisa jalan kalau lagi kontraksi.
Sakiiiiittttt..............

03:10 Pagi Hari senin
Mas Suami berangkat ke bandara Soeta dari Cikarang.
Aku di sini masih muleeeeess..............
nungging -nungging gak jelas.
Mulai merengek-rengek sama ibukku.
hIKS... MAKASIH BU.....

04:31 Pagi hari Senin
Mas Suami masuk bandara.
Aku???? Makin gak kuatttt........ Gak kuat nahan sakit.
Aku lalu mandi air hangat,....
Pas mandi keluar flek darah agak banyak.
Oh... ini tandanya!!!!!!
it's the time!!!!

Lalu habis mandi makan dulu.
walau udah gak bisa masuk, aku paksain aja. POkoknya harus makan. Biar ada tenaga.... makan!!! makan!!!!

05:00 Pagi Hari senin
Kuputuskan berangkat ke RS. Pertimbanganku, kalau berangkat terlalu siang, takut jalannya penuh anak sekolah.  nanti bisa mbrojol di jalan....
Lagian jalan ke RS masih jelak... pasti butuh waktu agak lama.

05:51 Pagi Hari Senin
SMS terakhirku pada suamiku sebelum masuk IGD RS dr Oen Soba.
"Mas sudah di IGD". Mas suami tidak membalas, karena sudah di pesawat.
Penerbangan dari CGK05:35 - SOC 06:55.
Oh adek bayiku sayang... Sabar ya, tunggu bapak bentarrrrr lagi.
Aku masih optimis kalau akan lahiran jam 8an.

Tapi begitu masuk UGD,
diperiksa dalam. Cek tekanan darah, dll...
Pasang pembalut yang lebaaaaaar banget sampai bokong.
Aku tanya bidannya, bukaan berapa sus?"
"Bukaan 7 bu"
"Whaaaaaattttt ........... 7 ??? kemana angka 3,4,5,6 ???????"
Kepanikan mulai melandaku, kutanya pada bidan jam berapa saat itu. "Jam 6 bu".
Ahhhhh........dalam hati berdoa agar si adek sabar dulu. nunggu sejam lagi sampai bapaknya datang.

Di IGD aku seorang diri. Mamiku sedang mengurus administrasi, Papi sedang berangkat jemput suami di bandara (biar cepat).
Oh.... sendirian. Yang terlintas di benakku cuma suamiku.
Dalam hati berdoa , Tuhan lancarkanlah lahiran anak kami. Selamatkan anak kami.
Biarkan kami berdua menyaksikan kelahiran anak ini tuhan...

Aku di dampingi bidan yang terus mengelus punggungku.
Dan ternyata saudar-saudara, kalau sudah bukaan 7 ke atas, paling enak thu posisi miring. lalu dipijit bagian bokongnya. jadi rasa pengen BAB bisa berkurang.

Ingat ya ibu-ibu, tahan... tahan.... jangan mengejan dulu wlaupun rasanya saakkiiiittt.....

Apapun yang terjadi. JANGAN MENGEJAN !!!!!
TAHAN SAMPAI BUKAAN LENGKAP!!!!!

bidan sudah menghubungi dokter yang menaganiku.

Lalu saaya dibawa ke ruang bersalin. beda gedung di lantai 2.
Duh.... perut dah gak karuan.
Rasa sakit pengen BAB gak tertahan....

Hanya suami ku yang terbayang.... mana dia???? Semoga masih sempat.

Pas turun dari Lift,
Cuuuuzzzzz...... Rasanya ada yang pecah di vagina. Hangaaatttt...... seperti pipis.
Lalu aku bilang " sus, air ketubannya pecah".

Sesampainya di ruang bersalin,
masih sepi.... cuma ada perawat dan bidan yang ngobrol di meja ruangan bersalin.

Aku lalu dipindahkan ke bed persalinan, sambil nunggu dokter datang.

Lalu saya mengisi form2 apa saya lupa... suruh tanda tangan ini itu.
Milih dokter anak.
hhhmm....... tidak terpikirkan mau dokter anak siapa.
lalau aku pilih dokter yang cewek, Dokter Putri Anteng. h,,, Nama yang cantik pikirku.

Waktu berjalan sangat Lama.....lama.....
Sakitnya gak tertahankan....
Bukaan berapa ya?
mungkin sudah 8 kali ya...
Aku dipasngi oksigen. suruh nafas lewat hidung. katanya detak jantung bayi sempat turun.
Oh Tuhan, selamatkan anakku.

Lalu dokter datang, aku pikir masih perlu menunggu beberapa saat sampai bukaan lengkap.

Tapi ternyata....

"Yuk mbak, siap??? " kata dokter
"sekarang dok" tanyaku.
"iyalah...adeknya sudah nunggu nih.."

Oh.... maafkan aku suamiku.
Hanya rasa sesal saat itu dalam hatiku.
Aku harus berjuang sendiri untuk anak kami.

Mulai lah persalinan....
Mengejan sesuai instruksi dokter.

Awalnya sih pengen posisi kaki dilipat menyentuk kasur lalu tangan megangi kaki.
Tapi malah diomeli dokter, suruh ngangkat kaki dan dipegangi.
Hiks, i don't like this position. Rasanya paha mau kram..... malah gak konsen mengedan.
tapi yasudahlah....MANUT


Kanan kiri ada bidan yang megangi saya. Dokter di bawah memantau.
Ahh.... salah lagi, salah lagi. Timingnya gak pas.
Mengedan harus saat kontraksi. Gak boleh ada suara. Gak boleh merem takut pembuluh darah mata pecah.
Secara teori sih tau ... diajari pas senam hamil... tapi pas di sini semua hilang... Lupa.,Amnesia!!!!
Lupa semua teori yang sudah khatam pas di senam hamil dan di youtube.
pokoknya diomelin mulu sama bidan dan dokter...
mana yang slah mengejan, kurang kuat....dll

Sambil mengejan, bidan yang di kiri kanan sambil mendorong perut dari atas.

Oh My God... sakit banget perutku.
sampai gak terasa lagi kontraksinya. malah sakit pas di dorong..
pengen nangis tapi gak sempat..... hahahaha....

06:35 Pagi Hari Senin
Dan akhirnya.... OOOOeeeeekkkk..... si adek lahir.

Suer... lega banget....
 Hanya Syukur bagi Tuhan.
Terharu banget.
Langsung nangis aku.
Antara maaf pada suamiku, dan syukur pada Tuhanku.

Samar-samar kudengar suara mamiku yang sudah di ruang sebelah malakukan observasi pada anakku.
Jari lengkap ya bu....
tangan lengkap...
dll...

Lalu dokter mulai beraksi ...
Obat bius disuntikkan di area vagina.
tidak sakit sih, hanya seperti digigit semut.
Lalu dokter menjahit yang perlu dijahit.
O iya, aat proses lahiran tadi, jalan lahir digunting... suaranya aku dengar lho.... "klik...."
hihihih.....tapi tidak sakit. sudah fokus sama mengejan pokoknya.

lha guntingan inilah yang diobras...bukan dijahit kata pak dokter.

"berapa jahitan dok"
"Gak bia dihitung mbak, model jahitannya dijelujur, jadi dari atas ke bawah satu jahitan."

aaahh.... lega.

Tapi mana suamiku???

suamiku belum datang..
"Maaflkan aku mas.... " batinku dalam hati. berulangkali aku menyesal.
seandainya aku menuruti kamu agar kamu pulang lebih awal, mungkin kita bisa sama-sama menyaksikan si anak lahir.
kebahagiaan tak terlupakan hari ini sedikit terganjal dengan rasa sesalku.

Si anak lalu di letakkan dadaku buat IMD. tapi cuma bentar. 10 menit doang. yaacchh ini mah bukan IMD.
Tapi aku sudah tidak berdaya saat itu. aku manut sajalah sama bidan.
saat dibawa ke padaku, si anak sudah bersih dibedong.

Lalu , aku diobservasi selama 1 jam dulu. Tidak boleh bangun atau tidur.

Lalu suamiku tercinta datang.
Haru  banget rasanya lihat suamiku.
Peluk cium ... betapa dia terharu melihatku dan begitu sebaliknya aku sangat terharu melihatnya,
kata pertamaku padanya "mas , maaf ya"

Lalu suami menemani si anak ke ruang bayi, aku melankutkan observasi sendirian.
hahaha...

sendiri lagi...

semua pada happy sama si anak, fokus ke anak.
aku sendiri lagi..
tak apalah.

Setengah jam kemudian, bidan datang. Melihat jahitan lukaku. dan ternyata pendarahan buk ibukkk....
harus ada proses jahit lagi. Dan ternyata bukan dokter tapi bidan yang njahit.... dan ternyataaa.........tidak dibius lagi,
Wahhh... rasanya amazing.
Aku meraung-raung. Nangis. teriak... teriak....
lebih heboh daripada pas lahiran deh pokoknya.,
Bayangin aja, biusnya sudah mulai hilang, tapi dijahit lagi.... oh...big no!!!!!

Nama suami tidak boleh menemani....
ah....teriak makin kenceng deh aku,,,,,

Setelah drama jahit menjahit selesai, aku langsung dibawa ke ruang perawatan.

Istirahat.

Si adek di ruang bayi, diobservasi sampai sore.

=======================================
Itulah drama lahiran anak pertamaku.

cerita bahagia dengan sedikit penyesalan dan banyak syukur..
Semoga lahiran anak ke dua dan ketiga kelak, bisa didampingi full oleh suami.

Amin.

=
Buat ibu -ibu yang perantau dan mau lahiran di kampung halaman, jangan meniru saya ya.
Sebaiknya kalau sudah ada kram sedikit, suamilangsung pulang saja, kita tidak tahu berapa lama pembukaan berlangsung.

Untuk lahiran anak pertama ini dari pembukaan 2 - lahiran totalnya 4,5 jam.
tergolong cepat....


"Tuhan menyiapkan waktu yang tepat untuk menghadirkan buah hari di keluarga kecilmu. Ia pula yang menuntun Anakmu untuk memilih waktu yang tepat untuk lahir ke dunia ini.
Segala hal yang terjadi di proses persalinan adalah syukur bagi Tuhan. Tidak perlu khawatir akan rasa sakit. Tidak perlu khawatir akan segala hal. Karena Tuhan telah mengatur segalanya sesuai porsinya.
Melahirkan Normal memang sakit, melahirkan SC juga sakit, karena semua rasa sakit itu adalah bagian dari cara Tuhan mengajarkan kita untuk bersyukur."
"Suami SIAGA, Istri BAHAGIA. Jadi SIAGAlah wahai suami saat istrimu akan melahirkan, bahagialah hai istri . Karena Bahagia adalah penahan rasa sakit yang paling mujarab."