Jumat, 26 September 2014

PERSIAPAN PERNIKAHAN KATOLIK ( CIKARANG)

Here i'm.... dalam waktu yang bertahun-tahun lalu aku bayangkan.
2 BULAN Lagi aku akan menikah.

I will tell you about my preparation.


1st DOKUMEN GEREJA

Aku berasal dari Paroki Yohanes Rasul Delanggu. Udah Babtis, Komuni, Krisma di Delanggu.
Pasanganku, Deta berasal dari kediri, awalnya beragama Kristen Protestan. Lalu ambil katekumen di Paroki Ibu Teresa Cikarang(PITC). Babtis dan komuni di PITC bulan April 2014. Belum krisma.

Kami tinggal di PITC dan tinggal di lingkungan yang berbeda. Deta (Lingkungan Valentinus) & saya (Lingkungan Yohanes). 


A. Persiapkan surat babtis terbaru atau pembaharuan paling lama 6 bulan.

     Karena deta babtis di PITC, maka sudah tidak perlu mencari lagi. Sedangkan saya, minta tolong ibu yang ada di Delanggu untuk memintakan surat babtis terbaru di sekretariatan Paroki St Yohanes rasul delanggu.
Siapkan masin-masing foto copynya.


B. Membuat Kartu Keluarga (KK) Gereja

   KK Katolik mungkin asing bagi sebagian orang yang ada di luar Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Karena memang di KAJ saya baru menemui hal ini, selama di Keuskupan Agung Semarang (KAS), tidak ada yang namanya KK. Jadi awalnya saya bingung mengenai hal ini. 
Hal yang pertama dilakukan adalah menghubungi Ketua lingkungan. Kami (Saya dan Pasangan saya) memutuskan mendaftarkan diri di lingkungan Yohanes karena sudah kenal dengan Orang-orang di lingkungan ini. Dari ketua Lingkungan, kami membuat surat pengantar. Surat pengantar itu lalu dibawa ke sekretariat Gereja PITC + Foto diri. Setelah itu saya menunggu sekitar 1 minggu , surat KK selesai...^^


C. Kursus Persiapan Perkawinan (KPP)

    Sekali lagi menjadi pengalaman baru bagi kami karena prosedurnya sedikit beda dengan di Delanggu.
Di Dekanat Bekasi (PITC termasuk dekanat Bekasi) , KPP dilakukan setiap Bulan namun Bertempat di Paroki yang sesuai jadwal. Misal Bulan  ini di Paroki Arnoldus, bulan depan di Kranji, bulan depannya lagi entah dimana. Jadi kami menyiapkan diri ikut KPP di Paroki Kranji, karena lokasi yang tidak terlalu jauh. Untuk waktunya, diadakan 2 kali (08:00-16:00) hari sabtu & sabtu , sabtu & minggu , atau minggu & minggu, tergantung jadwal.
Waktu KPP, banyak sekali pasangan yang hadir, sekitar 50 pasangan dari dekanat bekasi. Sangat banyak....
Materinya bermacam-macam dan menurut saya itu sangat bagus terutama bagi pasangan yang belum terlalu paham tentang pernikahan katolik.
KPP Ditutup dengan misa di Gereja..... 
Akhirnya... one step again.......
Sebagai catatan : Untuk KPP sebaiknya jangan mepet waktu pernikahan. Paling tidak 6 Bulan sebelum pernikahan , agar tidak terlalu "kemrungsung" kata orang jawa.


D.Pemeriksaan Kanonik

   Inilah tahap terakhir dari persiapan kami. Siapkan dokumen untuk mendaftar kanonik antara lain :
- Foto berdampingan Ukuran 4x6 berdampingan . cowok berdiri di kanan (kalau di foto cowok di kiri ... bener kan?? ) = cetak yang banyak sekalian 20 LEMBAR cukuplah
- Surat babtis terbaru untuk masing-masing orang
- Surat pengantar dari Lingkungan 
- Foto kopi KTP
- dll, (aku lupa..hehe..)

syarat-syarat itu lalu diserahkan ke sekretariat Gereja. Lalu sekretariat akan berkomunikasi dengan Romo untuk menentukan waktunya.
Saat itu dari sekretariat, Mbak Maria menginformasikan kanonik akan dilaksanakan Jumat 29 Agustus 2014 jam 10:30. tapi karena berhalangan hadir, saya minta diganti jadwal. Puji Tuhan, Romo Yakin mau..... diganti deh di hari Sabtu 30 Agustus 2014 jam 10:00.

 
Kanonik : 
Pertama-tama saya & pasangan menghadap Romo bersama. 
Lalu Saya sendiri menghadap Romo Yakin. Romo Yakin menayakan hal-hal yang terkait hubungan saya dengan deta. wahhh.... bener-bener deg-degan...... 
Lalu Deta sendiri menghadap Romo Yakin. Saya tidak tahu yang dibicarakan, mungkin kurang lebih sama.
Lalu kami berdua menghadap bersama. disinilah jantung makin dag dig dug....
Setelah romo memberi nasehat-nasehat, kami menandatangani dokumen.

Intinya dalam kanonik adalah penyelidikan, jadi jawab apa adanya , kalau tau ya omong tahu, kalau gak tahu ya bilang saja. Toh tidak ada yang menilai....

O iya, jangan lupa saat kanonik, bawa cemilan ya buat Romo. (Sidang skripsi aja bawa kue buat Penguji, masa Kanonik tidak bawa apa-apa buat romo??? malu kannn.......)
Bukannya menyogok, tapi ucapan trimakasih saja....

*Setelah kanonik, di gereja akan diumumkan pernikahan kami, apakah ada halangan nikah atau tidak.
Pengumumam pertama(07/09/14), kedua(14/09/14), dan ketiga (21/09/14). Lalu minggu berikutnya lagi (26/09/14), saya di hubungi Pak Herman dari sekretariat Gereja kalau surat Sudah selesai.

Oke. Tinggal ambil. Lalu Kirim ke Gereja St Yohanes Rasul Delanggu .


E. Pendaftaran Pernikahan di Gereja Asal

   Karena saya mau menikah di gereja Di delanggu, maka dokumen nikah harus dikirim ke sana. Untuk yang urusan ini, saya minta tolong ke ibu saya untuk mengurusnya. Kebetulan saya mau nikah tanggal 27 Desember 2014 jam 09:30. Karena itu adalah bulan Populer, jadi saya sudah pesan/mencatatkan pernikahan itu jauh hari. (mungkin sejak bulan februari .hehe....takut dipakai orang ...)


Berlanjut ke persiapan Catatan sipil ......

Rabu, 10 September 2014

TENTANG KEGAGALAN

Gagal.... stress... depresi....

Setiap orang mungkin mengalaminya dalam hidup.

Aku salah satu orang yang masih belajar untuk tetap Empati pada kegagalan.
Aku belajar menerima kegagalan sebagai anugrah.
Mungkin terdengar sok-sok'an....tapi setelah aku flash back ke kehidupanku. Semua cerita tak luput dari kegagalan.

Kegagalan dalam kisah cintaku, kini aku menerima anugrah indah bersama pasanganku.
Kegagalan dalam mencari pekerjaan, ternyata disinilah aku sekarang dengan pekerjaan yang menghidupi aku.
Kegagalan saat mengerjakan Tugas akhir, Namun Ia mengirim teman yang membantuku.
Kegagalan kegagalan kecil dan besar yang kualami,  ternyata ada bahagia dibelakangnya.

Mungkin,,, dan pasti!!!
disaat kita di titik terendah hidup kita. Hanya perasaan buruk yang ada.
Penyesalan kenapa ......?
Seandainya dulu aku......
Kenapa ini terjadi padaku padahal aku.....
Kenapa aku menjadi beban orang lain....?
dan sekian banyak pernyataan dan pertanyaan dalam otak kita.

Tapi.
Saat itulah kita dikuatkan.
Keluarga yang dulu jauh, harus kita dekati.
Teman yang dulu tak kita pedulikan, sekarang kita cari.
Tuhan yang kita lupakan, sekarang kita kembali kepadaNya.


Jadi, tetap berjalan di jalanmu.
Jangan menyerah. Karena kita tidak tahu kebahagiaan apa dibalik kesedihan ini.
Jadi bertahanlah sampai kamu bisa melihat bahagia itu.
Jangan berhenti saat kamu masih belum melihat bahagia itu.

ini adalah aku yang menulis di saat aku dalam masa Bahagia.
Kesedihan telah kulalui.
Dan mungkin akan kulalui lagi. 
Tapi aku tetap pada kepercayaan ini.

_Tuhan membuat indah pada waktunya_
10 September 2014