Minggu, 24 Mei 2015

TAHAP KEHAMILAN sampai dinyatakan JANIN TIDAK BERKEMBANG

Key poin
 Hamil Kosong
 Bligh Ovum (BO)
 Hamil BO


Semenjak dinyatakan hamil , saya selalu rajin periksa ke dokter.

Siapa tidak bahagia bila dinyatakan hamil???


Karena ingin meyakinkan kehamilan saya baik-baik saja, aka saya rajin periksa ke dokter.


Pemeriksaan pertama saya ke Dr Harun di RS Harapan keluarga.
15 April 2015, USG dilihat bahwa kehamilan normal. Usia 4 week. Kantung kehamilan sudah tampak bila di USG. Posisi kantung kehamilan ada di dalam rahim.
SAC 12.1 mm . SAC menunjukkan ukuran kantung kehamilan. (CMIIW...hehe...)
Pada minggu ini mungkin itu saja indikasi bahwa kandungan normal.






Pemeriksaan kedua ke dr Hartoyo di RSIA Amanda
9 mei 2015 . USG sudah terlihat adanya embrio di dalam kantung kehamilan. Usia 7 week. Mengindikasikan bahwa ini bukan Blighted Ovum (Kehamilan kosong) maupun mola (hamil anggur). Ukuran embrio diukur dari ujung ekor sampai kepala. .....mm . Detak jantung seharusnya sudah terekam. tetapi saat itu dokter belum yakin, sehingga saya disuruh datang 2 minggu kemudian.
Di sini juga terlihat ukuran embrio .
CRL 0.88cm. Kalau ini menunjukkan ukuran embrio, sudah bukan ukuran kantung kehamilan lagi, karena embrio sudah terlihat.
Sehat terus ya dedek.... ^.^ muach




Pemeriksaan ke tiga ke dr Hartoyo
23 Mei 2015 sesuai dengan yang disarankan dokter. Hari ini saya kembali periksa.
USG , dokter melihat ada keanehan pada janin saya. Pada minggu ini usia 9 week harusnya ukuran bertambah dan embrio makin jelas, namun dari USG, janin tampak sangat kecil. Ukuran CRL 0.68 cm. Lebih kecil dari USG sebelumnya.
OMG. Seakan dunia berhenti. Aku berharap apa yang aku takutkan di minggu ini tidak terjadi.




Kondisi normal harusnya minggu ini sudah terbentuk organ-organ dalam serta bakal tangan dan kaki, namun janin saya belum tampak.
Yang membuat dokter kurang yakin adalah detak jantung yang tidak ada.

Hasil gambar untuk alat transvaginal
alat untuk Transvaginal
Untuk lebih meyakinkan. Dokter melakukan USG TRANSVAGINAL. 
Alat USG berupa sebuah tongkat sepanjang sekitar 25 cm mirip penis (maaf..hehe). Tapi tenang saja, alat ini dilapisi kondom agar steril saat digunakan.
Tidak perlu takut saat alat ini dimasukkan lewat vagina anda. asal anda tenang, tarik nafas, dan relax, maka alat ini akan dengan mudah masuk (anggap saja sedang HB dengan suami hehe...agar relax). lebih jelasnya disini.


Aku sebisa mungkin relax, walau perasaan bercampur aduk menahan sedih. Aku tahu resiko terburuk dari situasi ini.
Dengan TransV, janin lebih jelas terlihat. Dan benar saja, ukuran janin tidak sesuai umur kehailanku.
Kemudian di cek detak jantung janin. Tidak ada detak jantung nya.
Dokter bilang bahwa janinku tidak berkembang.
Sedih .......saat mendengarnya.
Lebih sedih lagi saat Dokter menyarankan kuret.




Bukan Genta kalau tidak bisa mengontrol emosi. Saat itu aku tidak menangis atau menunjukkan kesedihanku. Aku berusaha tegar dan yakin ini yang terbaik. Dari awal kehamilan aku sudah mempersiapkan mental untuk situasi yang terburuk sekalipun.

Dokter belum yakin apa penyebab janinku tidak berkembang. ada beberapa faktor ;
1. Kromosom yang tidak baik. Sperma atau ovum memang tidak pada kualitas yang baik, sehingga bayi todak berkembang dengan baik.
2. Infeksi dalam diri saya. Infeksi berupa TORCH . Dan itu harus di check dengan cek Lab.
Toxo bisa disebabkan karena hewan berdarah panas seperti ayam, kucing, tikus, dll. tapi aku tidak punya dan tidak berinteraksi dengan hewan2 itu.
Tapi ya siapa tahu infeksi ditularkan dengan cara lain. Infonya bisa bunda baca di sini.
3. Faktor luar. Berupa polutan. Polutan bisa berupa udara yang kita hirup, makanan yang kita makan, atau pola hidup.

Aku tidak tahu yang mana. tapi yang jelas, saat itu aku sangat sedih namun harus berusaha tegar, karena ini bukan akhir dari semua.

Dokter menyarankan kuret walau sebenarnya janin bisa luruh sendiri, namun bisa terjadi pendarahan dan waktunya tidak bisa di prediksi kapan dan dimana.

Saat itu aku dan suami belum bisa memutuskan. akhirnya kami pulang dulu untuk memikirkannya

Untuk meyakinkan diri kami, akhirnya kami mencar second opinion.
Kami cek ke dr Lim Suliani SpOg. RS Harapan Keluarga Cikarang.
Saat itu saya di USG lagi.
Dan diagnosa dokter memang Janin tidak berkembang. bahkan sama sekali tidak kelihatan.









Maka mantaplah kami berdua untuk segera kuret. Kami berpikir, semakin cepat semakin baik. Tidak perlu ditunda-tunda jika hasilnya sama.

Akhirnya kami langsung meluncur ke RSIA Amanda untuk kuret. Saat itu sekitar jam 20:30. ternyata dokter Hartoyo sudah pulang. kami diminta kembali lagi esok hari jan 08:00 untuk dipasang alat dan menjalani prosedur kuret.

Sambil memantapkan hati kami pulang dengan hati galau. Malam  menjadi sangat lama ....
Tidurm

(bersambung.....)


"tidak ada yang lebih besar dari kuasa-Nya. Tidak ada yang lebih baik dari kehendak-Nya. 
Semua kepedihan hanyalah cara lain untuk kita bersyukur "





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Budayakan berkomentar dengan baik